https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/issue/feed Jurnal Teknologi Pertanian 2023-12-31T00:00:00+00:00 Irnia Nurika jurnal.teknologi.pertanian@gmail.com Open Journal Systems <p>Jurnal Teknologi Pertanian published by the Faculty of Agricultural Technology of the University of Brawijaya to disseminate the results of research conducted by researchers from inside and outside the Faculty of Agricultural Technology Universitas Brawijaya. This journal containing writing of research results which are within the scope of scientific disciplines related to the Agricultural Technology Sciences to support the development of science and technology and national development.</p> <p>Jurnal Teknologi Pertanian published quarterly three times in April, August and December.</p> <p>P-ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1180430195&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">1411-5131</a> | E-ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1458532213&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2528-2794</a></p> https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/975 EFEKTIVITAS EKSTRAKSI SELULOSA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI ABSORBEN MENGGUNAKAN METODE DELIGNIFIKASI DAN BLEACHING 2022-03-04T04:21:00+00:00 Putri Chairani Ritonga pcritonga@gmail.com Sintya Agustina Eka Putri pcritonga@gmail.com Edwin Setiawan pcritonga@gmail.com Alfin Desta Pramaysella pcritonga@gmail.com Christoforus Kalo Bello Puyanggana pcritonga@gmail.com <p>Limbah kelapa sawit di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat seiring dengan perluasan areal perkebunan kelapa sawit. Hal ini menyebabkan penumpukan limbah kelapa sawit terutama tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan pengelolaan limbah yang minim. TKKS tersusun atas berbagai kandungan didalamnya, salah satunya adalah selulosa. Kandungan selulosa TKKS yang tinggi berpotensi menjadi absorben alami yang ramah lingkungan sekaligus sebagai bentuk pengelolaan limbah TKKS<em>. </em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi selulosa TKKS sebagai absorben alami dengan metode delignifikasi dan <em>bleaching</em>. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Penelitian ekstraksi selulosa memiliki dua faktor perlakuan, yaitu persentase NaOH (10%, 20%, 30%) pada proses delignifikasi dan persentase H<sub>2</sub>O<sub>2</sub> (0%, 5%, 10%) pada proses <em>bleaching</em>. Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa proses delignifikasi berpengaruh nyata terhadap <em>yield</em> TKKS dengan konsentrasi 10%, sedangkan pada uji <em>whiteness index</em> H<sub>2</sub>O<sub>2</sub> memiliki tingkat kecerahan maksimal dengan daya serap terbaik diperoleh dari perlakuan 20% NaOH + 10% H<sub>2</sub>O<sub>2</sub> sebesar 12,87 g H<sub>2</sub>O/g. Perlakuan yang tepat pada ekstraksi selulosa TKKS sebagai absorben alami terdapat pada perlakuan 20% NaOH + 10% H<sub>2</sub>O<sub>2</sub>.</p> 2023-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Putri Chairani Ritonga https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/1173 KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN BUBUK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) 2023-04-11T03:16:57+00:00 Ibdal Satar ibdal@tp.uad.ac.id Winne Ayu Nistia ibdal@tp.uad.ac.id <p>Es krim termasuk produk pangan semi padat, memiliki tekstur lembut, rasa yang enak dan manis sehingga disukai oleh banyak orang. Namun, pada umumnya es krim masih rendah nilai aktivitas antioksidan. Oleh sebab itu, diperlukan pendekatan yang sesuai untuk meningkatkan aktivitas antioksidan es krim agar menjadi produk yang bernilai fungsional. Daun kersen kaya dengan kandungan komponen-komponen bioaktif seperti flavonoid, tanin, triterpen, saponin, dan polifenol. Bubuk daun kersen (BDK) diyakini dapat diaplikasikan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan aktivitas antioksidan pada es krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan BDK terhadap sifat fisikokimia es krim. Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor penambahan BDK telah digunakan dalam penelitian ini. Beberapa komposisi BDK yang digunakan adalah 0%(F0), 0,5%(F1), 1%(F2), 1,5%(F3), dan 2%(F4). Karakteristik fisikokimia es krim yang dievaluasi antara lain <em>overrun</em>, waktu leleh, komposisi air, komposisi protein total, komposisi gula total, komposisi flavonoid, dan aktivitas antioksidan (IC<sub>50</sub>). Karakteristik fisikokimia es krim dengan penambahan BDK menunjukkan nilai <em>overrun</em> 50,27-40,73%, waktu leleh 27,52-36,13 menit/g, kadar air 64,82-62,79%, kadar lemak 5,88-4,74%, kadar protein total 2,00-2,70%, kadar gula total 29,63-33,71%, kadar flavonoid 0,01-0,08%, dan aktivitas antioksidan IC<sub>50</sub> 71,16-30,02 ppm. Secara keseluruhan, karakteristik fisikokimia es krim dengan penambahan BDK menunjukkan perbedaan yang siginifikan (p&lt;0,05).</p> 2023-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Ibdal Satar, Winne Ayu Nistia https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/1269 PENAMBAHAN VIRGIN COCONUT OIL DAN EMULGATOR PADA LULUR BEDDA LOTONG SERTA PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN 2023-11-24T02:35:18+00:00 Nurul Insani Zaenal nurul291296@student.ub.ac.id Susinggih Wijana singgih_wijana@ub.ac.id Dodyk Pranowo dodykpranowo@ub.ac.id <p><em>Bedda Lotong</em> merupakan lulur tradisional dari suku Bugis yang memiliki karakteristik kasar sehingga diperlukan inovasi untuk meningkatkan mutu, baik sifat fisik kimia maupun nutrisi. Salah satu bahan alami yang diduga dapat meningkatkan mutu lulur <em>Bedda Lotong</em> adalah VCO. Lulur <em>Bedda Lotong</em> tidak dapat dikombinasikan langsung dengan VCO, dikarenakan VCO merupakan emulsi minyak yang tidak dapat berdiri sendiri, sehingga diperlukan emulgator sebagai bahan untuk menstabilkan emulsi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formulasi <em>Bedda Lotong</em> dengan penambahan konsentrasi VCO dan emulgator yang dapat memperbaiki karakteristik fisik dan meningkatkan nutrisi berupa antioksidan dalam sediaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran diameter droplet meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi VCO sebesar 15,85-34,93 µm. Nilai viskositas mengalami penurunan seiring dengan peningkatan konsentrasi VCO dimana formulasi F6 berbeda nyata dengan formulasi lainnya (p&lt;0,05). Nilai pH menunjukkan adaya perubahan di hari ke-7, namun emulgator Trietanolamin/TEA cenderung stabil. Nilai aktivitas antioksidan (IC<sub>50</sub>) terbukti mengami penurunan seiring dengan penambahan konsentrasi VCO. Kandungan aktivitas antioksidan terbaik diperoleh pada formulasi F6. Secara umum formulasi terbaik diperoleh pada formulasi F3 dengan penembahan VCO 25% dan emulgator jenis Trietenolamin/TEA.</p> 2023-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Nurul Insani Zaenal nurul, Susinggih Wijana, Dodyk Pranowo https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/1285 KINETIKA PENGERINGAN VAKUM DAN KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA IRISAN MANGGA MANALAGI (Mangifera Indica L.) 2023-08-09T07:24:58+00:00 La Choviya Hawa la_choviya@ub.ac.id Alfida Alviolita Melindasari la_choviya@ub.ac.id Dimas Firmanda Al Riza dimasfirmanda@ub.ac.id Mohamad Efendi la_choviya@ub.ac.id <p>Mangga Manalagi memiliki kandungan gizi serta kadar air yang tinggi, sehingga mudah mengalami perubahan fisik yang ditandai dengan adanya reaksi enzimatik. Oleh karena itu, perlu teknologi pascapanen untuk memperpanjang umur simpan. Teknologi pengeringan vakum merupakan salah satu teknologi yang dapat menjaga kualitas hasil pengeringan, yang lebih baik dibandingkan dengan teknologi pengeringan konvensional. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kinetika pengeringan dan perubahan fisikokimia selama pengeringan dengan menggunakan teknologi vakum pada irisan mangga Manalagi. Pengeringan dilakukan menggunakan variasi tekanan vakum (200, 300, dan 400 mbar) dan pra-perlakuan (larutan asam sitrat, asam askorbat, dan air lemon yang dikombinasikan dengan larutan kalsium laktat). Terjadi penurunan kadar air seiring lama pengeringan vakum. Laju pengeringan rata-rata dengan rentang 0,07-0,08%bb/menit. Kinetika pengeringan diprediksi dengan menggunakan tiga model semi empiris dan didapatkan model Midilli sebagai model terbaik berdasarkan uji ketepatan. Berdasarkan ANOVA dua arah menunjukkan bahwa variasi pra-perlakuan dan tekanan memberikan pengaruh nyata terhadap parameter kadar air, total padatan terlarut, kekerasan, dan warna. Nilai yang didapatkan hingga akhir proses pengeringan secara berturut-turut adalah 19,03-25,16%bb; 21,41-31,24%˚Brix; 9,59-20,82 kgf; <em>L* </em>44,92-69,99; <em>a* </em>6,41-12,80; dan <em>b* </em>27,43-43,17.</p> <p> </p> 2023-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 La Choviya Hawa, Alfida Alviolita Melindasari, Dimas Firmanda Al Riza, Mohamad Efendi https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/1291 PROFIL MUTU MINYAK ATSIRI KULIT LEMON (Citrus limon (L.) Burm.f. var. Eureka) BERDASARKAN PERBEDAAN WARNA KEMATANGAN DAN KADAR AIR 2023-08-06T09:59:43+00:00 Ruth Anggia Assyera ruth19001@mail.unpad.ac.id Sarifah Nurjanah sarifahnurjanah@gmail.com Asri Widyasanti asri.widyasanti@unpad.ac.id Nurul Ainina sarifah@unpad.ac.id <p>Angka kebutuhan minyak atsiri lemon terus meningkat untuk keperluan industri pangan, farmasi, dan kimia sehingga perlu memiliki karakteristik dasar yang memenuhi standar internasional seperti ISO 855:2003 atau pun EFSA 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh warna kematangan dan kadar air pada kulit lemon varietas California terhadap rendemen dan profil mutu minyak atsiri yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan analisis deskriptif. Kulit lemon kuning <em>(YG-stage)</em> dan kulit lemon hijau <em>(G-stage)</em> disiapkan dalam dua kondisi, yaitu segar dan kering angin selama 3 hari untuk kemudian diekstrak menggunakan metode hidrodistilasi dengan rasio bahan-pelarut 1:9 (b/v) selama 4 jam pada suhu 88,3–91,0°C. parameter yang diamati meliputi aroma, warna, bobot jenis, indeks bias, dan fraksi senyawa kimia melalui analisis GC-MS. Kulit lemon kuning yang dikering-anginkan (KA = 12,79%bb) menghasilkan rendemen minyak atsiri tertinggi (2,45 ± 0,54%) dengan profil mutu memiliki aroma yang paling mendekati kulit lemon segar, warna kuning muda jernih, nilai indeks bias 1,4735 ± 0,0006, nilai bobot jenis 0,854 ± 0,002 g/mL, dan kadar fraksi senyawa D-Limonene (71,71%), -Terpinene (10,44%), -Cymene (3,73%) -Pinene (2,05%), dan -Myrcene (2,04%) sehingga memenuhi standar ISO 855:2003.</p> 2023-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Ruth Anggia Assyera, Sarifah Nurjanah, Asri Widyasanti, Nurul Ainina https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/1296 UTILIZING EXPERIMENTAL COMBINATION DESIGN: OPTIMIZATION OF FOOD BAR RECIPE BASED ON PURPLE SWEET POTATO 2023-08-06T08:36:22+00:00 Tri Dewanti Widyaningsih tridewantiw@ub.ac.id Kiki Fibrianto kiki.fibrianto@ub.ac.id Trifena Honestin trifenahonestin@gmail.com Catherine Novita Sari Sigalingging catherinenovita@student.ub.ac.id <p>Modern food technology can create nutritious goods that are useful and simple to consume. Food bars are convenient, calorie-dense, and healthy items. It is usually made from a variety of culinary ingredients combined and then molded into a sturdy, handy product. The goal of this study is to create a food bar using a blend of dried strawberries (DS), moringa flour (MF), mung bean flour (MBF), and purple sweet potato paste (PSPP). The formulation of DS, MBF, MF, and PSPP was improved by utilizing a mixture design of experiments with Minitab software. The predicted outcomes of this formulation are maximal antioxidant activity, maximum total flavonoids, and maximum total phenolic. Using 54.84% purple sweet potato paste (PSPP), 6.21% moringa flour (MF), 33.95% mung bean flour (MBF), and 5.00% dried strawberries (DS) allowed for an ideal maximal antioxidant activity. The antioxidant activity was 16.44 mg TE/g; the total flavonoid was 11.35 mg QE/g; and the total phenolic was 10.70 mg GAE/g.</p> 2023-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tri Dewanti Widyaningsih, Kiki Fibrianto, Trifena Honestin, Catherine Novita Sari Sigalingging https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/1224 PENDUGAAN UMUR SIMPAN DAN PERUBAHAN ASAM LEMAK ABON JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) SELAMA PENYIMPANAN 2023-12-30T09:46:38+00:00 Sudarminto Setyo Yuwono sdmintos@ub.ac.id Nundiah Zuhrohfi Immaroh nundiahzi@gmail.com Harijono harijono@ub.ac.id <p>Jamur tiram dapat dimanfaatkan dalam pengembangan produk abon. Abon, salah satu produk pangan kering, umumnya berbahan baku daging melalui proses perebusan dan penggorengan. Selama penyimpanan, abon jamur tiram mengalami penurunan mutu, seperti munculnya aroma tengik akibat reaksi oksidasi. Penentuan umur simpan atau masa kadaluarsa sangat dibutuhkan agar diketahui batasan waktu produk dalam kondisi layak konsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui umur simpan abon jamur tiram serta perubahan asam lemak sebelum dan sesudah penyimpanan. Penentuan umur simpan abon jamur tiram menggunakan metode <em>Accelerated Shelf Life Testing</em> (ASLT) dengan persamaan Arrhenius, penyimpanan pada suhu 35, 45, dan 55°C. Hasil penelitian menunjukkan 60% panelis terlatih menolak abon jamur tiram pada hari ke-147. Mutu kritis warna L* 33,2; a* 18,8; b* 16, nilai peroksida 16,45Meq/kg, asam lemak bebas 0,83 dan TBA 3,46 mg/kg. Penentuan umur simpan menggunakan nilai energi aktivasi terendah, yaitu parameter TBA sebesar 3982,931kal/mol dengan persamaan regresi linier dari plot Arrhenius y = −2.005,5x + 1,5173 dan nilai R<sup>2</sup> 0,908. Umur simpan abon jamur tiram apabila disimpan pada suhu 25, 27, dan 30°C berturut-turut adalah 515,34; 489,49; dan 458,14 hari. Terdapat enam senyawa baru yang muncul selama penyimpanan, yaitu <em>Octanoic acid</em>, <em>methyl ester (Cas) Methyl octanoate, Pentadecanoic acid, 14-methyl-, methyl ester (Cas) Methyl 14-Methyl-Pentadecanoate, Nonanoic Acid (Cas) Nonoic Acid, 2-Isononenal (Cas) Branched Chain 2-Nonenal, Heptanoic Acid, 3,6,6-Trimethyl-, Methyl Ester (Cas) 3,6,6-Trimethylheptanoic Acid Methyl Ester, 9-Octadecenoic Acid (Z)- (Cas) Oleic Acid, 13-Docosenoic Acid, Methyl Ester (Cas) Methyl 13-Docosenoate.</em> Jenis asam lemak tersebut dapat menimbulkan aroma tengik.</p> 2023-12-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Nundiah Zuhrohfi Immaroh, Sudarminto Setyo Yuwono, Harijono