Gluten Free Biscuit Made of Sweet Potato Puree (Ipomea batatas L.) for Autistic Disorder

Authors

  • Elok Waziiroh Brawijaya University
  • Nur Istianah Brawijaya University

Keywords:

Autis, Biskuit, Tepung tapioka, Tepung millet

Abstract

Anak autis mempunyai masalah di saluran pencernaannya, makanan yang mengandung kasein, gluten, bahan tambahan pangan (food additives), kacang-kacangan, telur, gula, dan penyebab alergi harus dihindari. Namun, ketersediaan produk yang aman bagi penderita autis sulit ditemukan di pasaran. Tujuan penelitian ini adalah optimasi formula biskuit non-gluten untuk mendapatkan karakteristik biskuit sesuai standart menggunakan bahan-bahan yang aman dikonsumsi penderita autis. Bahan baku yang digunakan adalah tepung tapioka, tepung millet dan pure ubi jalar oranye. Optimasi formula bahan baku dilakukan menggunakan Design expert metode Mixture Design dengan 16 perlakuan. Analisis respon yang dilakukan berupa organoleptik (rasa, warna dam tekstur), warna dan tekstur secara objektif, serta ditambah analisis proksimat saat verifikasi. Formula optimum biskuit non-gluten adalah konsentrasi tepung tapioka 18.722%, tepung millet 26.313% dan puree ubi jalar oranye 34.915%. Karakteristik biskuit non-gluten dengan formula optimum terverifikasi, yaitu daya patah 9.35 N,  Hue 79.15, warna 5.74, rasa 6.38, tekstur 5.94, karbohidrat 62.96%, lemak 30.56%, air 3.66%, protein 1.15% dan abu 1.67%. Karakteristik biskut yang dihasilkan telah sesuai dengan Standart Nasional Indonesia (SNI) dan aman dikonsumsi penderita autis.Anak autis mempunyai masalah di saluran pencernaannya, makanan yang mengandung kasein, gluten, bahan tambahan pangan (food additives), kacang-kacangan, telur, gula, dan pe-nyebab alergi harus dihindari. Namun, ketersediaan produk yang aman bagi penderita autis sulit ditemukan di pasaran. Tujuan penelitian ini adalah optimasi formula biskuit non-gluten untuk mendapatkan karakteristik biskuit sesuai standar menggunakan bahan-bahan yang aman dikonsumsi penderita autis. Bahan baku yang digunakan adalah tepung tapioka, tepung millet, dan pure ubi jalar oranye. Optimasi formula bahan baku dilakukan menggunakan Design Expert metode Mixture Design dengan 16 perlakuan. Analisis respon yang dilakukan berupa organolep-tik (rasa, warna, dan tekstur), warna dan tekstur secara objektif, serta ditambah analisis prok-simat saat verifikasi. Formula optimum biskuit non-gluten adalah konsentrasi tepung tapioka 18.72%, tepung millet 26.31% dan pure ubi jalar oranye 34.91%. Karakteristik biskuit non-gluten dengan formula optimum terverifikasi, yaitu daya patah 9.35 N,  Hue 79.15, warna 5.74, rasa 6.38, tekstur 5.94, karbohidrat 62.96%, lemak 30.56%, air 3.66%, protein 1.15%, dan abu 1.67%. Karak-teristik biskuit yang dihasilkan telah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan aman dikonsumsi penderita autis

Downloads

Published

2017-01-30

Issue

Section

Articles