PEMANFAATAN KITOSAN KULIT UDANG DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN KESUM SEBAGAI PENGHAMBAT BAKTERI PADA EDIBLE COATING

Authors

  • Retno Budi Lestari Universitas Tanjungpura
  • Achmad Mulyadi Sirojul Munir Universitas Tanjungpura
  • Yuli Arif Tribudi Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jtp.2018.019.03.7

Keywords:

Daya Hambat, Daun Kesum, Escherichia coli, Kitosan, Staphylococcus aureus

Abstract

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya hambat edible coating kitosan – pati biji durian dengan penambahan ekstrak daun kesum terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi ekstrak daun kesum K0=0,00%; K1=0,20%; K2=0,40%; K3=0,60%; K4=0,80%; K5=1,00%; K6=1,20% dan K7=1,40%. Edible coating dibuat dengan formula dasar pati biji durian 3,00%; kitosan 0,80%; gliserol 0,60%. Parameter yang diamati adalah daya hambat menggunakan metode paper disk.  Hasil penelitian menunjukan bahwa daya hambat edible coating pati biji durian – kitosan dengan penambahan ekstrak daun kesum berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus maupun Escherichia coli. Nilai daya hambat edible coating dengan penambahan ekstrak daun kesum terhadap bakteri S.aureus antara 3,432 – 4,344 mm, sedangkan bakteri  E.coli antara 2,233 – 3,596 mm. Daya hambat terhadap bakteri yang tertinggi adalah ekstrak daun kesum 1,40% sebesar 4,344 mm (S. aureus) dan 3,596 mm (E. coli). Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun kesum, terbukti bahwa semakin tinggi daya hambat terhadap bakteri S. aureus dan E. coli.

 

ABSTRACT

The aim of this research is to determine the inhibitory effect of edible coating chitosan from durian seed starch by the addition of Kesum leaf extract toward the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli.  This experimental design used is a Completely Randomized Design (CRD) treated by concentration of Kesum leaf extract (K):  K0=0.00%, K1=0.20%, K2= 0.40%, K3=0.60%, K4=0.80%, K5=1.00%, K6=1.20%, and K7=1.40%. The formulation of edible coating consist of 3.00% durian seed starch; 0.80% chitosan and 0.60% gliserol. The observed parameter is inhibitory effect using paper disk method. The result showed that the inhibition of edible coating chitosan from durian seed starch treated with the addition of Kesum leaf extract has significantly effect (p<0.01) on inhibition the growth of S. aureus and E. coli.  The inhibitory effect of edible coating by adding Kesum leaf extract to S. aereus growth ranged 3.432 – 4.344 mm, while in E. coli ranged 2.233 – 3.596 mm. The highest of inhibitory effect on bacteria was 1.40% Kesum leaf extract; 4.344 mm in S. aureus and 3.596 mm in E. coli. The higher the concentration of Kesum leaf extract, the greater the inhibition of S. aureus and E. coli.

References

Ban, W. 2005. Improving The Physical and Chemical Functionally of Starch Derived Films With Biopolymers. Journal of Applied Polymer Science. 100 (3): 2542-2548.

Coma, V., Martial-Cros, A., Garreau, S., Copinet, A., Salin, F. and Deschamps, A. 2002. Edible antimicrobial films based on chitosan matrix. J. Food Science. 67(3):1162-1169.

Chi, S., Zivanovic, S., and Penfield , M.P. 2006. Application of chitosan films enriched with oregano essential oil on bologna – active compounds and sensory attributes. J. Food Science and Technology International. 12(2): 111-117.

Damayanti, W., Rochima, E. dan Hasan, Z. 2016. Aplikasi kitosan sebagai antibakteri pada filet patin selama penyimpanan suhu rendah. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 19(3): 321-328.

Danggi, E. 2008. Aplikasi Kitosan Dengan Penambahan Esensial Oil Kunyit Sebagai Pengawet Dan Edible Coating Produk Tahu. [Tesis]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Dewi, A.S. dan Fawzya, Y.N. 2006. Kitosan Oligosakarida: Produksi dan Potensinya sebagai Antibakteri. Squalen 1 (1): 26-33.

Devlieghere F, Vermeulen A, and Debevere J. 2004. Chitosan: antimicrobial activity, interactions with food components and applicability as a coating on fruit and vegetables. Food Microbiology. 21(6): 703–714.

Fitriana, N., Rumayati, N., Sumartini, A. Jayuska, Syaiful, Harlia. 2014. Formulasi serbuk flavour makanan dari minyak atsiri tanaman Kesum (Polygonum minus Huds) sebagai penyedap makanan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 3(1):12-15.

Hardjito L. 2006. Aplikasi kitosan sebagai bahan tambahan makanan dan pengawet. Prosiding Seminar Nasional Kitin Kitosan. Departemen Hasil Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. pp: 1-5

Hargono dan M. Djaeni. 2010. Pemanfaatan kitosan dari kulit udang sebagai pelarut lemak. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia.

Lestari, R.B. dan Maherawati. 2014. Pembuatan Plastik Biodegradable dari Komposit Pati Biji Durian – Kitosan serta Aplikasinya sebagai Bahan Pengemas Buah. Laporan Penelitian.

Maizura, M.A., Fazilah, M.H., Norziah, dan Karim, A.A. 2008. Antibacterial activity and mechanical properties of partially hydrolyzed sago starch- alginate edible film containing lemon grass oil. J of Food Science 72(6): c324-c330.

Pan, X., Chen, F., Wu,T., Tang, H. and Zhao, Z. 2009. The acid, bile tolerance and antimicrobial property of Lactobacillus acidophilus NIT. J. Food Control 20(6): 598-602.

Pelczar, M. J. dan Chan, E. C. S. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Diterjemahkan oleh Hadioetomo, R. S. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Permatasari, G.A.A.A., Besung, I.N.K., dan Mahatmi, H. 2013. Daya hambat perasan daun sirsak terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Indonesia Medicus Veterinus. 2(2): 162 - 169.

Rojas-Crau, M.A., Soliva-Fortuny, R. and Martin-Belloso, O. 2009. Edible coatings to incorporate active ingredients to fresh cut fruits: a review. J of Food Science & Technology. 20(10): 438 – 447.

Rahayu, L.L. dan Purnavita, S. 2007. Optimasi pembuatan kitosan dari kitin limbah cangkang rajungan (Portunus pelagicus) untuk adsorben ion logam merkuri. Jurnal Reaktor. 11 (1): 45-49.

Saroinsong, M.S., Kandou, F.E.F., Papu, A. dan Singkoh, M.F.O. 2014. Uji daya hambat ekstrak metanol beberapa jenis Porifera terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal MIPA UNSRAT Online. 3(2): 129-133.

Tao Lee, S., Long Mi, F., Ju Shen, Y., and Shing Shyu, S. 2001. Equilibrium and kinetic studies of copper(II) ion uptake by chitosan-tripolyphosghate chelating resin. J Polymer. 42(5): 1879-1892.

Utami, R., Kawiji, Khasanah, L.U., Narinda, A.H. 2015. Pengaruh oleoresin daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) pada edible coating terhadap kualitas sosis sapi beku. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 25(2): 116-124.

Wibowo, M. A. 2009. Uji anti mikroba fraksi metanol dan dietil eter daun tanaman kesum polygonum minus huds. Jurnal Agripura. 2(4):26-31.

Downloads

Published

2018-12-10

Issue

Section

Articles